Wednesday 23 March 2016

Pengertian Arsitektur Sistem Basis Data

Pengertian

Arsitektur Sistem basis data merupakan layanan yang memberikan kerangka kerja bagi para pengembang sistem basis data.


Level Arsitektur dalam Sistem Basis Data

Ada 3 level arsitektur sistem basis data,yaitu :
1.      - Level Fisik/Internal
Level fisisk merupakan level paling rendah yang menggambarkan bagaimana data disimpan secara fisik. Misalnya kita memiliki data mahasiswa. Pada level fisik data mahasiswa dipandang dengan memperhatikan bahwa dalam data tersebut ada atribut Nama yang disimpan pada media penyimpanan (diisk) sepanjang 20 byte
2.      - Level Konseptual / Logika
Level ini menggambarkan data apa yang disimpan dalam basis data dan hubungan relasi yang terjadi antara data dari keseluruhan basis data. Level ini memperhatikan data apa sebenarnya (secara fungsional) disimpan dalam basis data dan hubungannya dengan data yang lain. Pemakai tidak memperdulikan kerumitan dalam struktur level fisik lagi. Penggambaran cukup dengan kotak,garis dan hubungan secukupnya. Pada level ini biasanya desainer basis data membuat rancangan dalam bentuk diagram-diagram/model.
3.      - Level pandangan pengguna / Eksternal
Level ini merupakan abstraksi data tertinggi yang hanya menggambarkan hanya sebagian saja yang dilihat dan dipakai dari keseluruhan database. Hal ini disebabkan beberapa pengguna database tidak membutuhkan semua isi database. Yang dimaksud dengan user/pengguna disini adalah programmer,end user,atau DBA. Setiap user mempunyai bahasa yang sesuai dengan kebutuhannya,antara lain :
a.       Programmer
Bahasa yang digunakan adalah bahasa pemrograman seperti C,COBOL,ata PL/I
b.      End user
Bahasa yang digunakan adalah bahasa query  atau menggunakan fasilitas yang tersedia pada program aplikasi
Pada level eksternal ini, user dibatasi pada kemampuan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan aplikasi basis data. 
Abstraksi data dalam arsitektur sistem basis data memberikan pandangan terhadap data secara berbeda-beda tergantung levelnya. Sebagai contoh pada level user view,bayangan terhadap basis data tidak lagi memeperhatikan bagaimana data disusun dan disimpan dalam disk,tetapi secara menyeluruh bagaimana data direpresentasikan sesuai dengan keadaan yang dihadapi sehari-hari oleh pengguna. Hal ini dimaksudkan menghindari kerumitan teknis penyimpanan dan pengelolaan data dari pandangan pengguna awam.

Konsep Dasar Sistem Basis Data

KONSEP DASAR SISTEM BASIS DATA

Sistem

Sistem adalah sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan tugas/fungsi khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses/ pekerjaan tertentu.
Sebagai contoh yaitu sistem perguruan tinggi,yang terdiri dari dosen, mahasiswa, kurikulum,  dan lain-lain. Sistem ini bertujuan untuk menghasilkan mahasiswa-mahasiswa yang memiliki kemampuan dibidang ilmunya.

Sistem Basis Data

Sistem basis data merupakan perpaduan antara basis data dan sistem manajemen basis data (SMBD). Komponen-komponen sistem basis data yaitu :

1.     Perangkat Keras (Hardware) sebagai pendukung operasi pengolahan data
Perangkat keras komputer. Contoh dari perangkat keras yaitu CPU, mouse, keyboard, monitor, memori dan lain-lain.

2.     Sistem Operasi (Operating System) atau perangkat lunak mengelola basis data
Sistem operasi merupakan suatu software sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen hardware serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan browser web.

Secara umum, sistem operasi software pada lapisan pertama yang ditaruh pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sementara software-software lainnya dijalankan setelah sistem operasi berjalan. Sistem operasi akan melakukan layanan inti untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk,manajemen memori,scheduling task dan antar muka user. Dengan demikian masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut,karena dapat dilayani dan dilakukan oleh sistem operasi.
Contoh sistem operasi yang ada sekarang ini,yaitu DOS,Windows 98, Windows XP, Windows 2000, Windows NT, Linux, Macintosh, dan lain-lain.

3.     Basis Data (Database) sebagai inti dari sistem basis data
      Konsep dasar basis data 
4.     Database Management System (DBMS)
DBMS adalah software yang menangani semua akses kebasis data. Secara konsep apa yang terjadi adalah sebagai berikut :
  1. User melakukan pengaksesan basis datauntuk informasi yang diperlukan menggunakan suatu bahasa manipulasi data biasanya disebut SQL.
  2. DBMS menerima request dari user dan menganalisa request tersebut.
  3. DBMS memeriksa skema eksternal user,pemetaan eksternal/konseptual,skema konseptual,pemetaan secara konseptual/internal, dan struktur penyimpanan.
  4. DBMS mengeksekusi operasi-operasi yang diperlukan untuk memenuhi permintaan user. Contoh DBMS yaitu Microsoft SQL, SQL Server 2000, Oracle, MYSQL, Interbase, Paradox, Microsoft Acces, dan lain-lain.
5.     Pemakai (User)
Pemakai merupakan orang atau sistem yang akan mengakses dan merubah isi basis data.          Beberapa jenis pengguna basis data,yaitu :
a.      Programmer Aplikasi : Orang yang mengkodekan aplikasi dengan bahasa pemrograman
b.     User Mahir : Orang yang mampu menggunakan basis data secara langsung dengan menggunakan DBMS
c.      User Umum (End User) : Orang yang memakai basis data dengan menggunakan perantara program aplikasi. Misalnya, seorang kasir yang memasukkan data penjualan kedalam basis data dengan menggunakan aplikasi kasir
d.     User Khusus : Bisa berupa sistem lain

6.     Aplikasi Lain
Aplikasi lain merupakan suatu software yang dibuat untuk memberikan interface kepada user sehingga lebih mudah dan terkontrol dalam mengakses basis data. Aplikasi lain ini merupakan komponen tambahan dalam sistem basis data dan sifatnyya opsional.

Tuesday 15 March 2016

Konsep Dasar Basis Data

Definisi Basis Data

Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri merupakan fakta mengenai obyek,orang dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka,deretan karakter atau symbol)

Tujuan Basis Data

Basis data bertujuan untuk mengatur data sehingga diperoleh kemudahan,ketepatan dan kecepatan dalam pengambilan kembali. Untuk mencapai tujuannya, syarat sebuah basis data yang baik adalah sebagai berikut :

      - Tidak adanya redundasi dan inkonsistensi data
Redundansi terjadi jika suatu informasi disimpan dibeberapa tempat. Misalnya data mahasiswa yang memuat NIM,nama,mata kuliah dan nilai. Pada kedua data tersebut kita temukan ada atribut nama, seperti digambarkan dalam Tabel 1.1 dan 1.2 berikut :

NIM
Nama
Alamat
201553001
Farih Daroini
Besito
201553002
Erlina Nofianti
Glagah Kulon
Table 1.1 Mahasiswa

NIM
Nama
Mata Kuliah
Nilai
201553002
Erlina Nofianti
Algoritma
A
201553001
Farih Daroini
Basis Data
B
201553002
Bela Herwati
Basis Data
C
201553002
Bela Herwati
Agama
A
Tabel 1.2 KHS

Jika terjadi keadaan seperti pada Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 . Informasi nama seorang mahasiswa disimpan di beberapa tempat. Maka data tersebut diatas masih mengandung redundasi yang harus dihindari pada perancangan basis data 

   - Kesulitan pengasesan data
Basis data memiliki fasilitas untuk melakukan pencarian informasi dengan menggunakan query ataupun dari too, untuk melihat tabelnya. Dengan fasilitas ini,kita bisa secara langsung melihat data dari software DBMS-nya. Selain itu,basis data bisa dihubungkan dengan program aplikasi sehingga memudahkan pengguna dalam mengakses informasi.
Misalnya program aplikasi untuk kasir yang terhubung dengan basis data. Pengguna cukup menggunakan fasilitas pencarian ataupun laporan yang tersedia pada program aplikasi untuk mendapatkan informasi stok,laporan penjualan dll. Dalam basis data,informasi yang diperoleh dari kumpulan data bisa berupa keseluruhan data,sebagian data,data dengaan filter tertentu,data yang terurut ataupun data summary

Multiple user
Basis data memungkinkan penggunaan data secara bersama-sama  oleh banyak pengguna pada saat bersamaan atau pada saat yang berbeda. Dengan meletakkan basis pada server yang bisa diakses oleh banyak clien,kita sudah menyediakan akses ke semua pengguna dari komputer client kesumber informasi yaitu basis data. Tentu saja pengaksesan oleh pengguna-pengguna ini disesuaikan dengan hak aksesnya.

Misalnya sebuah perguruan tinggi memiliki data tentang mahasiswa,pembayaran dan lain-lain yang diletakkan dalam sebuah basis data. Bagian akademik akan bisa mengakses data-data akademik mahasiswa.,bagian keuangan akan diijinkan mengakses  pembayaran mahasiswa,sementara mahasiswa hanya bisa melihat status akademik/keuangan yang berhubungan dengan dirinya saja. Hal ini sangat memungkinkann dengan penyimpanan data dalam basis data.


Manfaat /Kelebihan Basis Data

Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan basis data yaitu :

a.      Kecepatan dan kemudahan
Dengan menggunakan basis data pengambilan informasi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah,karena memiliki kemampuan dalam mengelompokkan,mengurutkan bahkan perhitungan dengan matematika. Dengan perancangan yang tepat, maka penyajian informasi akan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

b.      Kebersamaan pemakai
Sebuah basis data digunakan oleh banyak user dan banyak aplikasi. Untuk data-data yang diperlukan oleh banyak bagian/orang,tidak perlu dilakukan pencatatan dimasing-masing bagian,tetapi cukup dengan satu basis data untuk pemakai bersama.

c.       Pemusatan control data
Karena cukup dengan satu basis datauntuk banyak keperluan,pengontrolan terhadap data juga cukup dilakukan disatu tempat sajaa. Jika ada perubahan data alamat mahasiswa misalnya,maka kita tidak perlu mengupdate semua data dimasing-masing bagian tetapi cukup disatu basis data.

d.     Efisiensi ruang penyimpanan (space)
Dengan pemakaian bersama,kita tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan diberbagai tempat,tetapi cukup satu saja sehingga ini akan menghemat ruang penyimpanan yang dimiliki oleh sebuah organisasi. Dengan teknik perancangan sistem yang benar,kita dapat menyederhanakan penyimpanan sehingga tidak semua data harus disimpan.

e.       Keakuratan (accuracy)
Penerapan secara ketat aturan tipe data,domain kata,keunikan data,hubungan antar data, dan lain-lain,dapat menekankan ketidakakuratan dalam pemasukan/penyimpanan data.

f.       Ketersediaan (availability)
Dengan basis data kita dapat mem-backup data,memilah-milah data mana yang masih diperlukan dan data mana yang perlu disimpan ke tempat lain. Hal ini mengingat pertumbuhan transaksi suatu organisasi dari waktu ke waktu membutuhkan media penyimpanan yang semakin besar.
g.      Kelengkapan

h.      Keamanan (security)
Kebanyakan DBMS dilengkapi deng fasilitas manajemen pengguna. Pengguna diberikan hak akses yang berbeda-beda sesuai dengan kepentingan dan posisinya. Basis data dapat diberikan password untuk membatasi orang yang mengaksesnya.

i.        Kemudahan dalam membuat program aplikasi baru
Penggunaan basis data merupakan bagian dari perkembangan teknologi. Dengan adanya basis data pembuatan aplikasi bisa memanfaatkan kemampuan dari DBMS,sehingga pembuatan aplikasi tidak perlu mengurusi penyimpanan data,tetapi cukup mengatur interface pengguna.

j.        Pemakaian secara langsung
Basis data memiliki fasilitas untuk melihat datanya secara langsung dengan tool yang disediakan DBMS. Untuk melihat data,langsung ketabel ataupun dengan menggunakan query. Biasanya yang menggunakan fasilitas ini adalah user yang sudah ahli, atau database administrator.

k.      Kebebasan data
Jika program telah selesai dibuat,dan ternyata ada perubahan isi/struktur data. Maka dengan basis data,perubahan ini hanya perlu dilakukan pada level DBMS tanpa harus membongkar kembali program aplikasinya.

l.        User view
Basis data menyediakan pandangan yang berbeda-beda untuk setiap pengguna. Ada beberapa jenis pengguna yang memerlukan informasi yang berbeda-beda tergantung posisinya. Basis data mampu memberikan layanan organisasi seperti ini.

Operasi Dasar Basis Data

Beberapa operasi dasar basis data yaitu :
a.      Pembuatan basis data
b.     Penghapusan basis data
c.      Pembuatan file/tabel
d.     Penghapusan file/tabel
e.      Pengubahan tabel
f.       Penambahan / pengisian
g.     Pengambilan data
h.     Penghapusan data

Tuesday 2 February 2016

Jurnal Penelitian Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Berbasis WEB dan WAP


Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop berbasis WEB dan WAP di Mall Matahari Kudus


Erlina Nofianti
Prodi Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus

Abstrak

Perkembangan jaman yang sudah maju sekarang ini mendukung keinginan masyarakat untuk menyediakan berbagai jenis layanan yang dapat diakses dengan berbagai cara secara mudah,cepat,efisien dimanapun mereka berada. Interaksi pelanggan yang dulunya dilakukan secara fisik,sekarang mulai beralih ke elektronik,karena secara elektronik relatif dapat dilakukan secara efisien,akurat serta nyaman. Misalnya sejak dulu hingga sekarang penonton yang ingin membeli tiket bioskop harus mengantri diloket penjualan tiket untuk membeli tiket bioskop. Ironisnya cara demikian relatif tidak efektif karena penonton harus mengantri dalam antrian yang cukup panjang dan cukup lama untuk mendapatkan tiket bioskop. Namun tidak jarang sebelum gilirannya membeli tiket,tiket yang ingin dibeli sudah habis terjual tanpa ada informasi mengenai tiket yang tersedia.
Oleh sebab itu,penulis mencoba mencari solusi untuk membuat sistem baru yaitu dengan menggunakan sistem pemesanan tiket bioskop secara online dengan menggunakan Active Server Pages.net berbasis web dan wap. Pada sistem yang baru ini penonton dapat melihat film yang akan ditayangkan,mendapatkan informasi harga tiket dan informasi ketersediaan tempat duduk sehingga penonton tak perlu lagi mengantri dan menghabiskan waktu untuk mengantri tiket bioskop.

Kata kunci : sistem pemesanan tiket,web,online,active server pages


PENDAHULUAN


Di zaman yang semakin modern pada saat ini,perkembangan perfilman sudah semakin berkembang dengan cepat.Keinginan masyarakat untuk memperoleh kemudahan dalam melakukan kegiatan sehari-hari mendorong pesatnya kemajuan teknologi. Banyak teknologi yang sudah digunakan untuk memberikan kemudahan yang diinginkan, misalnya internet. Dengan kemajuan teknologi internet memungkinkan seseorang untuk memperoleh informasi serta melakukan transaksi dengan bebas tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.
Adapun salah satu masalah yang menarik perhatian penulis adalah masalah yang cukup sederhana namun sering terjadi dikehidupan kita sehari-hari khusunya didaerah Kudus yaitu pemesanan tiket bioskop. Banyak pelanggan yang harus mengantri cukup lama untuk mendapatkan tiket,bahkan terkadang sudah mengantripun belum tentu  berhasil mendapatkan tiket. Hal ini tentu saja membawa dampak kerugian pada pengunjung bioskop karena waktu yang digunakan untuk mengantri dapat menjadi lebih efektif dengan melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat.
Menyadari itu semua,penulis tertarik untuk membangun suatu sistem informasi pemesanan tiket secara online  berbasis web. Pembahasan yang akan dilakukan mengenai perencanaan pelayanan informasi jadwal penayangan film dan cara pemesanan tiket bioskop secara online. Layanan ini berfungsi sebagai sarana informasi antara bioskop dengan pengunjung,yang dapat membantu pengunjung dalam memperoleh jadwal tayang film bioskop,pemesanan tiket bioskop secara online.  Atas permasalahan- permasalahan tersebut  maka atas dasar inilah penulis membuat proposal penelitian dengan  judul “SISTEM INFORMASI PEMESANAN TIKET BERBASIS WEB DAN WAP DI MALL MATAHARI KUDUS”.


METODOLOGI PENELITIAN

A.   Metodologi Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur – literatur yang berkaitan dan mendukung penelitian ini sehingga dapat dijadikan landasan teoritis. Pada metode pengumpulan data juga dilakukan dua tahapan untuk mendapatkan data yang lebih akurat dari berbagai sumber sistem informasi pemesanan tiket bioskop secara online. Tahapan tersebut adalah :
a.      Observasi
Pada tahap ini, dilakukan observasi secara langsung di Mall Matahari Kudus. Dalam tahap ini juga dilakukan sharing terhadap kebutuhan pengunjung akan sistem informasi sistem pemesanan tiket bioskop online ini.
b.      Kuisioner
Pada tahap kuisioner, memberikan beberapa pertanyaan kepada orang lain yang berisikan besarnya kebutuhan pengunjung bioskop akan adanya sistem informasi pemesanan tiket bioskop di Mall Matahari Kudus

B.     METODE PENGEMBANGAN SISTEM

Metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah satu belum dikerjakan maka tidak akan bisa melakukan pengerjaan langkah 2, 3 dan seterusnya.  Secara otomatis tahapan ke-3 akan bisa dilakukan jika tahap ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan.


Gambar 1 : Tahapan Metode Waterfall
Sumber : Roger S. Pressman (2001, 29)

Secara garis besar metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai berikut  : Analisa, Design, Code dan Testing, Penerapan dan Pemeliharaan.

1. Analisa
Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa melakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literatur.

2. Design
Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada: struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment.

3. Coding & Testing
Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan menterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.

4. Penerapan
Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user.

5. Pemeliharaan
Perangkatlunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.

PEMBAHASAN

Aplikasi pemesanan tiket bioskop dengan menggunakan telepon genggam dirancang agar fitur-fiturnya dapat diakses oleh semua orang, kecuali proses pemesanan tiket dimana pelanggan harus sudah terdaftar terlebih dahulu. Masyarakat umum dapat melihat informasi yang diperlukan jika ingin memesan tiket, seperti film-film yang akan diputar, jam tayang, harga tiket, dan tiket yang masih tersisa di bioskop tersebut.
Penggambaran Sistem dengan Use Case Diagram

Gambar 2 : Use Case-Diagram

Berikut adalah implementasi dari aplikasi yang dibangun penulis :
     

Gambar 3 : Form Tiket
 Form tiket berfungsi menyimpan data tiket. 


Gambar 4 : Form Admin
Form admin berfungsi untuk menginputkan data admin.


Gambar 5 : Form Kasir
 Form kasir berfungsi untuk menginputkan data kasir.
                                                        

Gambar 6 : Form Pembelian
 Form transaksi pembelian berfungsi untuk menyimpan transaksi pembelian tiket.


Gambar 7 : Transaksi Pembayaran
Form transaksi pembayaran berfungsi untuk menyimpan transaksi pembayaran tiket.

Gambar 8 : Form Laporan Pembelian
Form laporan pembelian berfungsi untuk menyimpan laporan pembelian tiket.


Gambar 9 : Form Laporan Pembayaran
Form laporan pembayaran berfungsi untuk menyimpan laporan pembayaran tiket.


   PENUTUP

Kesimpulan

Pemesanan dan pembelian tiket secara online dapat menjadi efisien, karena tidak terbatas
dengan waktu, jarak dan biaya. Pada sistem yang baru, penonton dapat melihat film yang akan ditayangkan di bioskop, mendapatkan informasi harga tiket pada bioskop yang berbeda lokasinya, mendapatkan informasi ketersediaan tiket dan lokasi tempat duduk, dan membeli tiket bioskop yang ingin ditontonnya melalui web atau melalui  handheld mobile device yang mendukung penggunaan WAP dapat mengurangi jumlah orang yang mengantri pembelian tiket dan meningkatkan efisiensi waktu penonton.

Saran

Adapun saran yang dapat dipertimbangkan untuk penyempurnaan dan pengembangan sistem lebih lanjut adalah sebagai berikut: 

a.       Pembayaran dapat dilakukan online, misalnya menggunakan credit card, agent pembayaran  di internet atau online banking
b.       Dalam pembuatan web jangan terlalu banyak animasi, warna dan gambar sehingga dalam pengaksesan web tersebut tidak terlalu lambat.
c.        Memberikan fasilitas-fasilitas web yang lebih kepada pelanggan contohnya fasilitas login untuk mendaftarkan email-nya guna mendapatkan info perfilman secara periodik
d.      Sistem dapat diterapkan bukan hanya untuk pemesanan tiket bioskop, tapi untuk tiket-tiket lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

1.      Pressman, Roger. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak pendekatan praktisi. Yogyakarta :Penerbit Andi.
2.      Arbie. (2004). Manajement Database Dengan MySQL. Yogyakarta : Penerbit Andi
4.      Hartati, Ery (2008). Sistem Pemesanan Dan Pembelian Tiket  Bioskop Secara Online Dengan menggunakan Active Server Pages.Net Berbasis Web Dan Wireless Application Protocol. @lgoritma, 4 (3). pp. 19-28.
5.      Surya.(2013).Pembangunan sistem pelayanan order dan reservasi pada bioskop mini berbasis web dan android
6.      Kusuma.(2010).Pembangungan Sistem Informasi Mobile Ticketing pada Pemesanan Tiket Bioskop




JANGAN PERNAH IKUT-IKUTAN GAYA ORANG KAFIR !!! BAHAYA BANGET....

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Oleh : Muhammad Abduh Tuasikal Saat ini muslim tidak lagi punya kekhasan sendiri...